#2 : Learn from Past.

<Holla,  Nadira is back! Apa kabar?! Baik kan, baik lah pasti ya wkwkwk btw aku gatau si ini blog sebenernya masi ada yang baca atau engga tapi kalau dibaca makasi loh ya udah baca konten kegabutan aku ,semoga dapet sedikit pencerahan walau setitik, masi belepotan juga kan ya kata-katanya cuman gimana ya aku tu pengen nulis aja tapi gatau mau nulis apa ngerti gasih? duh nadira malah curhat :''''''))) Yaudah langsung aja lah ya kalau ngeluh nadira suka berkepanjangan, selamat membaca!>

Masa lalu.

Apa yang kamu pikirkan pertama kali ketika membaca dua kata diatas?

Mungkin beberapa orang langsung teringat akan sesuatu yang mereka pernah hadapi di masa lalu. Apalagi kalau masa lalu itu berkaitan dengan sesuatu yang menyakitkan.  Entah itu seseorang, pekerjaan, atau kegiatan dan hal lainnya.

Beberapa orang cenderung takut memulai sesuatu yang baru atau takut terjerumus pada hal yang sama lagi. Tapi, pernahkah kamu berpikir jikalau sesuatu yang menyakitkan dalam masa lalumu itu tidak terjadi, kamu tidak akan sekuat hari ini, kamu tidak akan sedewasa hari ini, kamu tidak akan lebih hati-hati dan kamu tidak akan menemukan hal baru yang belum pernah kamu ketahui sebelumnya?

Sama seperti aku, aku pernah memiliki masa lalu membuat luka yang membekas hingga sekarang. Bahkan, sempat aku berpikir sepertinya aku tidak akan pernah bahagia lagi.  Namun entah kenapa, Allah mengarahkan aku ke sebuah arah agar aku tidak terus meratapi masa laluku itu. Aku dibuat banyak kesibukan kuliah maupun diluar kuliah, bertemu dengan orang-orang baru, mencoba pengalaman baru yang menyenangkan, dan dari situ, aku percaya bahwa ketika kamu kehilangan sesuatu yang menyakitkan di masa lalu dan kamu bisa mengikhlaskan itu, akan ada sesuatu yang lebih baik dari sana.

Aku yakin kamu juga seperti itu, tanpa kamu sadari banyak hal yang kamu perlu syukuri sekarang. Kebahagiaan sebenarnya sudah datang untukmu, namun mungkin kamu terlalu meratapi hal yang sudah terjadi itu.  Penyesalan memang selalu datang di akhir. Kamu boleh merasa sedih  dan marah akan masa lalu yang pernah membuatmu jatuh, putus asa, gagal dan kesalahan. Tapi kamu tidak boleh mengutuk masa lalumu, jangan kamu menyalahkan diri sendiri dan terus berandai karena itu akan menyakitimu secara perlahan. Percuma, mau bagaimanapun juga sudah terjadi. Pada akhirnya, memaafkan masa lalu adalah cara terbaik untuk membentuk kedewasaanmu.  Biarlah semua itu menjadi sebuah pelajaran hidup untuk kamu di masa depan.  Yakinlah, kamu akan mendapat sesuatu balasan yang baik suatu hari nanti.

Percaya atau tidak, banyak orang hebat terlahir dari orang yang belajar masa lalunya, karena ia mau belajar dan bangkit atas apa yang telah terjadi.

Karena masa lalu sudah mendewasakan kamu, untuk sekarang nikmati apa yang sedang kamu jalani  dan ayo kita susun rencana di masa depan! Kali ini, kamu harus lebih berhati-hati ya, perlahan tapi pasti.

Terima kasih untukmu yang sudah berhasil melewati masa lalumu! terima kasih sudah bertahan!
Kamu hebat!


with love <3,


Nadira Illenia.